Selasa, 02 Februari 2016

NASEHAT HEBAT DARI LUKMANUL HAKIM..!!!

NASEHAT-NASEHAT LUKMANUL HAKIM
Khutbah Jumat, 20 Maret 2015, Masjid Nurul Qomar Puri Cilegon Hijau - Supriyanto

Maasyirol muslimin rohimakumulloh !
Melalui mimbar ini mari kita ingatkan diri kita masing-masing untuk bersyukur kepada Allah terhadap segala ni'mat yang telah diberikan kepada kita terutama ni'mat Iman, ni'mat Islam syehah walafiat, serta panjang umur, diiringi dengan sholawat kepada Nabi kita Muhammad SAW, dengan harapan lewat syukur yang kita realisasikan dalam jiwa kita, Allah SWT akan senantiasa memberikan petunjuk ke jalan yang diridhoi dan melalui sholawat yang kita ucapkan serta sunnah nabi kita yang kita laksanakan kita akan memperoleh syafaat dari Rosulillah SAW.


Maasyirol muslimin rohimakumulloh !
Al-Qur'anul Karim sebagai petunjuk bagi ummat manusia yang berisi tentang hukum dan aturan-aturan Allah di segala macam aspek kehidupan, juga terdapat sejarah ataupun kisah-kisah yang kesemuanya Allah SWT jadikan  I'tibar untuk pribadi dan hidup serta kehidupan ummat, baik secara individu maupun secara sosial dalam bermasyarakat.

Mari kita renungkan ayat Al Qur'an dalam surat Lukman ayat 12, Allah SWT berfirman :

Top of Form
Bottom of Form
وَلَقَدْ آتَيْنَا لُقْمَانَ الْحِكْمَةَ أَنِ اشْكُرْلِله وَمَنْ يَشْكُرْفَإنَّمَايَشْكُرُلِنَفْسِهِ وَمَنْ كَفَرَ فَإِنَّ اللهَ غَنِيٌّ حَمِيْدٌ(12)
12. Dan sesungguhnya telah Kami berikan hikmat kepada Luqman, yaitu: “Bersyukurlah kepada Allah. Dan barangsiapa yang bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan barangsiapa yang tidak bersyukur, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji.”
وَإِذْ قَالَ لُقْمَانُ لاِبْنِهِ وَهُوَيَعِظُهُ يَابُنَيَّ لاَتُشْرِكْ بِاللهِ إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيْمٌ(13)
13. Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: “Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar.”
وَوَصَّيْنَاالإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ وَهْنًا عَلَي وَهْنٍ وَفِصَالُهُ فِي عَامَيْنِ أَنِ اشْكُرْلِي وَلِوَالِدَيْكَ إِلَيَّ المَصِيْرُ(14
14. Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu- bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah- tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepadaKu dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.




Menurut Beliau, berdasarkan ayat di Surat Lukman ini, karakter yang harus diajarkan pada anak-anak kita adalah:
  1. Bersyukurlah kepada Allah” dalam arti yang sebenarnya. Ada 3 dimensi syukur menurut beliau. Dimensi pertama, bersyukur berarti memahami bahwa semua nikmat berasal dari Allah SWT, maka ia akan memuji Allah. Dan kebanyakan orang berhenti sampai dimensi ini, tidak salah tapi kurang sempurna. Dimensi kedua, bersyukur berarti mengembalikan sebagian nikmat yang telah dianugerahkan Allah kembali ke jalan Allah, melalui zakat, infak, sedekah, wakaf, dll.Dimensi ketiga, bersyukur berarti obsesif, ambisius untuk terus mengembangkan diri, meningkatkan kapasitas [tambah kaya, tambah sukses, tambah ilmu dll], karena Allah SWT telah berjanji bahwa “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.” Di surat Ibrahim ayat 7. Dan Allah mengingatkan kita berulangkali di surat Ar Rahman tentang mensyukuri nikmatnya, “Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?” dalam beberapa ayat yang berulang. Sudahkah kita bersyukur?

  1. “janganlah kamu mempersekutukan Allah” karena ini adalah kezaliman yang besar, kedunguan yang sangat dungu. Allah SWT telah menciptakan kita sebagai makhluknya yang terbaik, yang paling sempurna di antara makhluknya yang lain.
Allah -Subhanahu wa Ta’ala- berfirman mengancam para nabi -Shollallahu ‘alaihim wasallam- andai ia berbuat syirik,
  "Itulah petunjuk Allah yang dengannya Dia memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya diantara hamba-hamba-Nya. Seandainya mereka menyekutukan Allah niscaya lenyaplah dari mereka amalan yang telah mereka kerjakan." (QS.Al-An’am : 88).

Dalam Surat Az-Zumar Allah SWT juga menegaskan bahwa Syirik dapat menghapus amalan seseorang;
"Dan sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi) sebelummu jika kamu berbuat syirik niscaya akan terhapuslah amalanmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi". (QS.Az-Zumar :65 )
"Katakanlah (wahai Muhammad) apakah akan kami kabarkan kepadamu tentang orang-orang yang paling merugi amalannya? Yaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini. Sedangkan mereka menyangka bahwa mereka telah perbuat sebaik-baiknya mereka itu orang-orang yang kufur terhadap ayat-ayat Rob mereka dan (kufur terhadap) perjumpaan (dengan Dia) maka terhapuslah amalan-amalan mereka dan kami tidak mengadakan suatu penilaian bagi (amalan) mereka pada hari kiamat". (QS. Al-Kahfi: 103-104).
Waspadalah perkara ini mari kita berhati2, oleh karena itu nabi mengajarkan doa kepada kita yaitu “ Allahumma inna naudzubika min anusrikabika syaina naklamuhu wanastaghfiruka limalana’lamuhu “Aku berlindung kepada mu Ya Allah dari kesyikiran yg kami ketahui dan aku mohon ampun dari kesyirikan yg tdk kami ketahui.
  1.  “(berbuat baik) kepada dua orang ibu- bapanya”, menjadi anak yang ta’at tidak durhaka kepada kedua orang tua. Khatib mengingatkan bahwa ridha Allah bergantung pada ridha orang tua, bahwa dua dosa yang langsung dibalas oleh Allah adalah do’a menzalimi orang lain dan durhaka kepada kedua orang tua. Tugas para orang tua lah mendidik anaknya menjadi anak yang shalih yang tidak durhaka. Dalam mendidik anak, kita juga perlu memberikan metode/ilmu, sebagaimana Allah mengajari kita pada ayat 14 di atas. Jangan sekedar menyuruh atau melarang saja, tapi berikan ilmu yg benar. Jadi, sebagai anak kita berdo’a “ Allahummaghfirli dzunubi waliwalidayya, warhamhuma kama rabbayani shaghira” dan sebagai orang tua kita berdo’a “Rabbana hablana min azwajina wa dzurriyatina qurrota a’yun, waj-alna lil muttaqina imama”.
Dan marilah kita memohon kepada Allah semoga kita dijadikan termasuk orang-orang yang mengamalkan ilmu agama yang telah kita dapati, sehingga walaupun sedikit ilmu yang kita miliki kemudian kita amalkan akan membawa hikmah yang baik untuk diri kita sendiri maupun sebuah keteladanan untuk orang lain


Barakallahuliwalakumfilquranil ‘adziim…

0 komentar:

Posting Komentar