“MUSAFIR YANG CERDAS”
Masjid Nurul Qomar Puri Cilegon Hijau( Jum’at : 17-02-2017)
Maasyiral muslimun sidang
jumah rahimakumullah
Tak terasa hari berganti
waktu berlalu tahu-tahu sudah hari jumat lagi seolah baru kemaren kita berada
di hari senin sekarang sudah hari jumat lagi. Hidup adalah suatu perjalanan
yang panjang dari fase-fase kehidupan yang semuanya akan kita lalui. Sebagaimana
halnya kita akan pergi suatu tempat pasti kita akan mempersiapkan bekal jauh
hari sebelumnya, bahkan bisa berminggu minggu atau berbulan-bulan kita sudah
menyiapkannya. Namun sadarkah kita bahwasanya ada sebuah perjalanan panjang
yang kita akan tuju yaitu akheratnya Allah SWT, sudahkah kita memiliki bekal
yang cukup apabila jemputan itu datang?
Sidang jumah rahimakumullah
Ada sebuah nasehat yang
diriwayatkan dari Ibnu Umar radhiallohu ‘anhuma beliau berkata: Rosululloh
shollallohu ‘alaihi wa sallam pernah memegang kedua pundakku seraya bersabda,
“Jadilah engkau di dunia seperti orang asing atau musafir.” Ibnu Umar berkata:
“Jika engkau berada di sore hari jangan menunggu datangnya pagi dan jika engkau
berada pada waktu pagi hari jangan menunggu datangnya sore. Pergunakanlah masa
sehatmu sebelum sakit dan masa hidupmu sebelum mati.” (HR. Bukhori)
Sidang jumah rahimakumullah…
Sebuah renungan hikmah untuk
kita simak bersama…
Suatu Hari Seorang musafir
lewat di suatu kampung. Ia melihat penduduk kampung lagi berkumpul ramai
sekali.
Mereka sepertinya lagi
mengadakan musyawarah besar.
Setelah mencari tahu, ternyata
penduduk kampung itu lagi membicarakan siapa yang Bersedia mau menjadi ketua
kampung.
Ia menjadi heran, kenapa
orang-orang ini justru mencari siapa yang mau menjadi pemimpin, karena menurut
kebiasaan, orang malah rebutan untuk jadi pemimpin.
Rupanya ada suatu tradisi aneh di kampung itu. Setiap seorang pemimpin Yang Telah selesai menjalankan tugas, ia akan dibuang ke suatu tempat yang sangat berbahaya.
Di padang pasir yang dipenuhi
binatang buas dan berbisa.
Setiap orang yang masuk ke sana
mustahil bisa keluar lagi dengan selamat.
Setelah berpikir sejenak ia menawarkan diri untuk jadi pemimpin di kampung itu.
Tentu saja penduduk kampung
menjadi heran sekaligus senang. Dengan penuh yakin ia menanda tangani
perjanjian untuk menjadi pemimpin dan siap dibuang setelah 10 tahun menjalankan
tugas.
*Namun musafir ini ternyata
seorang yang sangat cerdas.*
Pantas sekali ia berani
menawarkan diri jadi pemimpin negeri itu.
*Di tahun pertama dan kedua*
_ia mengumpulkan dana yang sangat besar._
*Pada tahun ketiga* _ia
menugaskan orang untuk membuat jalan ke padang pasir tempat yang akan dijadikan
tempat pembuangannya._
*Tahun keempat* _ia
membersihkan tempat itu dari binatang buas dan berbisa._
*Tahun kelima* _ia memerintahkan orang untuk mengalirkan air dan
menanaminya dengan berbagai
macam tumbuh-tumbuhan._
*Tahun keenam sampai kedelapan*
_ia menyulap daerah itu menjadi kota yang sangat megah dan membuat istana yang
indah untuk tempat ia ketika dibuang nanti._
*Akhirnya pada tahun
kesembilan* _ia justru merindukan jabatannya segera berakhir, karena ia tidak
sabaran lagi untuk menempati rumah masa depannya._
*Itulah gambaran dunia dan
akhirat bagi orang yang sadar.*
Ada orang yang merasa cemas
akan kematian karena ia membiarkan rumah masa depannya dipenuhi binatang buas
dan berbisa.
Rumahnya hancur berantakan,
bahkan dipenuhi api.
_Tapi bila kita persiapkan
dengan segala amal shaleh, justru akan membuat kerinduan untuk segera menuju ke
sana._
Ia malah merasa asing dan tidak
betah di dunia yang fana ini, karena berharap segera menempati kampung nan
indah di seberang sana.
*Orang yang cerdas adalah yang
mempersiapkan diri untuk kehidupan akherat yang tiada berakhir.*
_Dan orang yang teramat bodoh adalah orang yang mengorbankan kehidupan yang abadi demi kesenangan di dunia yang hanya sekejap._
*Jadilah orang yang cerdas!*
Manfaatkan *hari ini* untuk
menyiapkan sesuatu yang lebih baik buat di sana_...
Ingatlah akan nasehat-nasehat
ini :
Firman Allah SWT :
“Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada
apa-apa yang diingini, yaitu wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari
jenis eras, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang.
Itulah kesenangan hidup di dunia; dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang
baik (Surga). (QS. 3:14)
Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan
sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa
dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah
beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang
memperdayakan.” (QS. Ali Imran: 185)
SabdaNabi Muhammad SAW :
Ibnu Umar radhiyallaahu ‘anhuma berkata, “Suatu
hari aku duduk bersama Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam, tiba-tiba
datang seorang lelaki dari kalangan Anshar, kemudian ia mengucapkan salam
kepada Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam dan bertanya, ‘Wahai Rasulullah, siapakah orang mukmin yang paling
utama?’ Rasulullah menjawab, ‘Yang paling baik akhlaqnya’.Kemudian ia bertanya lagi, ‘Siapakah orang mukmin yang paling cerdas?’. Beliau menjawab, ‘Yang paling banyak mengingat mati, kemudian yang paling
baik dalam mempersiapkan kematian tersebut, itulah orang yang paling cerdas.’ (HR. Ibnu Majah, Thabrani, dan Al Haitsamiy. Syaikh Al
Albaniy dalam Shahih Ibnu Majah)
“Wahai Rasulullah, siapakah sebaik-baik manusia?” Beliau
menjawab, “Orang yang panjang umurnya dan baik amalannya” (HR Tirmidzi).
Jabir Ra. berkata bahwa Rasulullah Saw. bersabda,
“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia”
(HR Ahmad, Thabrani, dan Daruqutni).
Mari jadi orang yang baik dan cerdas yang selalu
memersiapkan bekal hidup kita, agar bahagia selamat dunia maupun akherat. Amiin
yaa rabbal ‘alamiin..
Barakallahu….
0 komentar:
Posting Komentar