Kamis, 19 Mei 2022

7 AMALAN YANG TERUS MENERUS MENGALIR WALAPUN SUDAH MATI

 7 AMALAN YG TERUS MENGALIR WALAUPUN KITA SDH MATI
 

Ketauhilah bahwa di antara nikmat Allah yang paling besar yang Dia berikan kepada hamba-Nya yang
beriman yaitu Dia persiapkan pintu-pintu kebaikan yang banyak bagi hamba-Nya. Apabila seorang hamba
mengamalkannya, maka ia akan mendapatkan ganjaran pahala, baik ketika hidup di dunia demikian juga tetap mengalir saat mereka telah tiada.
 

Para penghuni kubur tergadai di dalam makam mereka, terputus dari amalan shaleh, dan menunggu hari
hisab yang tidak diketahui hasilnya. Dalam keadaan demikian ada orang-orang yang kebaikannya terus bersambung dan ganjaran pahalanya terus berdatangan. Mereka berpindah dari negeri amal (dunia), tapi balasan pahala tidak berhenti, derajat mereka terus meninggi, pahala mereka terus berlipat, padahal mereka berada di kubur tidak melakukan amal, hanya menunggu datangnya kiamat. Alangkah mulia dan alangkah indahnya keadaan mereka, sesuatu yang tidak bisa dibeli dengan harta dunia.
Ibadallah,
Dalam Shahih Muslim, Abu Hurairah meriwayatkan sebuah hadits dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam. Beliau bersabda,


“Apabila anak Adam meninggal, maka terputus darinya semua amalan kecuali tiga perkara: sedekah
jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak shaleh yang mendoakannya.”


Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam telah menyebutkan ada tujuh amalan yang pahalanya tetap mengalir ke kubur seseorang tatkala ia telah meninggal. 

Sebuah hadis yang diriwayatkan oleh al-Bazzar dari Anas bin
Malik radhiallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Ada tujuh perkara yang pahalanya tetap mengalir untuk seorang hamba setelah ia meninggal, padahal ia berada di dalam kuburnya: (1) orang yang mengajarkan ilmu pengetahuan, (2) orang yang mengalirkan
sungai (yang terputus pen.) (3) orang yang membuat sumur, (4) orang yang menanam kurma (buah), (5)
orang yang membangun masjid, (6) orang yang memberi mush-haf Alquran, dan (7) orang yang
meninggalkan seorang anak yang senantiasa memohonkan ampun untuknya setelah ia wafat.”

Renungkanlah wahai saudara muslim keutamaan amalan ini, dan hendaknya kita bersemangat menanam investasi pahala di dunia yang Allah jadikan tempat ini sebagai negeri persiapan. Hendaknya kita bersungguh-sungguh menyegerakannya sebelum amalan terputus dan sakitnya kematian merenggut
nyawa kita. Apakah kita sudah punya investasi akherat ini, bila belum mari kita segera beramal

Wallahu a'lam

0 komentar:

Posting Komentar